Modernisasi Parkir Samarinda Terkendala Budaya Tunai, Dishub Samarinda Lakukan Ini !
SOROTMATA.ID – Upaya digitalisasi parkir yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sejak 2023 belum menunjukkan hasil signifikan. Program yang digagas Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda untuk mengurangi kebocoran setoran dan meningkatkan efisiensi pembayaran justru terhambat oleh kebiasaan masyarakat yang masih mengandalkan transaksi tunai.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, mengungkapkan bahwa QRIS resmi sebenarnya sudah dibagikan kepada para juru parkir (jukir) binaan. Namun, metode itu tidak berjalan sesuai harapan.
“Dulu kita sudah bagikan QRIS resmi, tapi tidak pernah dipakai karena tidak berjalan, akhirnya QRIS kita tarik kembali,” jelas Didi.
Menurut Didi, masyarakat lebih memilih cara lama karena dianggap lebih cepat dan praktis. Sementara bagi jukir, keterbatasan kemampuan menggunakan teknologi juga menjadi alasan utama.
“Kebiasaan bayar tunai masih melekat, sementara jukir sendiri ada yang tidak punya HP Android. Jadi, wajar sistem non tunai sulit berkembang,” tambahnya.
Dishub sempat mencoba berbagai pola, termasuk mewajibkan setoran jukir melalui bank. Namun, cara ini juga tak mampu bertahan lama karena banyak jukir yang tidak bisa menjalankan mekanisme tersebut.
“Kami coba polakan setoran lewat bank, ternyata banyak yang tidak bisa. Akhirnya tetap diambil manual setiap hari untuk menghindari kebocoran,” jelas Didi.
Dengan kondisi tersebut, Dishub Samarinda menilai budaya transaksi tunai masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam modernisasi sistem parkir. Meskipun demikian, pemerintah kota tetap berkomitmen mendorong layanan parkir digital di sejumlah titik sebagai langkah menuju pengelolaan parkir yang lebih transparan.
“Kalau karcis tidak tertib diedarkan, PAD juga sulit dihitung. Jadi sekarang lebih diarahkan ke sistem digital. Beberapa titik sudah jalan, tapi banyak juga jukir yang tidak punya HP Android,” tutupnya.
(Redaksi)