KALTIM

Milad ke-2 Pagari Samarinda: Semangat Perantau Kediri yang Terus Hidup di Tanah Rantau

SOROTMATA.ID – Paguyuban Keluarga Kediri (Pagari) Samarinda merayakan milad ke-2 dengan penuh suasana kehangatan dan kebersamaan, Minggu (14/9/2025). Acara yang berlangsung di Aula Tower Kompleks Stadion Kadrioning Sempaja ini dihadiri ratusan anggota Pagari dari seluruh penjuru Samarinda, tokoh masyarakat, serta Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zhuri, yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri paguyuban tersebut.

Dalam sambutannya, Saefuddin menyampaikan kisah emosional di balik lahirnya Pagari. Menurutnya, paguyuban ini lahir dari tekad sejumlah perantau Kediri untuk menjaga silaturahmi dan saling mendukung di tanah rantau.

“Kami bangun dari awal bersama, dengan semangat yang sama, menjaga silaturahmi dan saling bantu di Samarinda,” tutur Saefuddin dengan nada haru.

Ia menegaskan, Pagari bukan hanya sekadar tempat berkumpul, melainkan harus menjadi wadah kontribusi nyata bagi pembangunan kota. 

“Pagari harus jadi mitra strategis pemerintah, bukan sekadar penonton,” tegasnya.

Ketua Pagari Samarinda, Yubaidhi, dalam pidatonya menekankan bahwa milad ke-2 ini harus dijadikan momentum refleksi bersama.

“Dua tahun ini kita sudah banyak belajar. Tapi kita juga harus jujur, apakah tujuan bersama sudah tercapai? Apakah kita sudah cukup solid?” ujarnya.

Yubaidhi berharap Pagari bisa menjadi contoh paguyuban yang tidak hanya menjaga kerukunan internal, tetapi juga aktif berperan dalam menjaga kondusivitas sosial dan mendukung program pemerintah.

“Kami ingin Pagari menjadi jembatan antar budaya sekaligus mitra bagi pemerintah dalam membangun Samarinda,” tambahnya.

Rangkaian perayaan milad berlangsung meriah. Acara diisi dengan pemotongan tumpeng, penampilan seni tradisional khas Kediri, hingga sesi ramah tamah yang dipenuhi tawa, nostalgia, dan keakraban.

Para anggota Pagari tampak antusias, saling bertukar cerita tentang pengalaman awal merantau ke Kalimantan Timur. Bagi mereka, paguyuban ini bukan hanya wadah silaturahmi, tetapi juga simbol kekuatan kebersamaan di tanah rantau.

Perayaan milad ke-2 Pagari menjadi bukti nyata bahwa akar budaya dan semangat gotong royong mampu tumbuh subur di Samarinda.

“Pagari bukan hanya paguyuban, tapi simbol harapan, solidaritas, dan kebersamaan warga Kediri di tanah rantau,” tutup Saefuddin Zuhri.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *